
Fungsi-fungsi tiap pin :
1. Port B, yaitu pin nomor 1 sampai 8 (PB0..PB7)
Port I/O 8-bit dengan resistor pull-up internal tiap pin. Buffer port B memiliki kapasitas menyerap dan mencatu. Fasilitas khusus dari port B ini adalah adanya In-System Programming, yakni PB5 sebagai MOSI, PB6 sebagai MISO, PB7 sebagai SCK.
2. Pin nomor 9 (RESET)
3. Pin nomor 10 (VCC) sebagai tegangan supply
4. Pin nomor 11 (GND) sebagai ground
5. Pin nomor 12 (XTAL2) sebagai pin keluaran osilator.
6. Pin nomor 13 (XTAL1) sebagai pin masukan osilator.
7. Port D, yaitu pin nomor 14 sampai 21 (PD0..PD7) Port I/O 8-bit dengan resistor pull-up internal tiap pin. Buffer port D memiliki kapasitas menyerap dan mencatu. Fasilitas khusus dari port D ini yakni PD0 sebagai RXD, PD1 sebagai TXD.
8. Port C, yaitu pin nomor 22 sampai 29 (PC0..PC7) Port I/O 8-bit dengan resistor pull-up internal tiap pin. Buffer port C memiliki kapasitas menyerap dan mencatu.
9. Pin nomor 30 (AVcc) AVcc adalah pin tegangan masukan untuk A/D converter. AVcc harus dihubungkan ke Vcc walaupun ADC tidak digunakan.
10. Pin nomor 31 (GND) dihubungkan ke ground.
11. Pin nomor 32 (AREF) sebagai pin tegangan referensi analog untuk ADC.
12. Port A, yakni pin nomor 33 sampai 40 (PA0..PA7)Port I/O 8-bit dengan resistor pull-up internal tiap pin. Buffer port D memiliki kapasitas menyerap dan mencatu. Fungsi lain dari pin ini adalah sebagai input ADC.
Download datasheet ATmega16 klik disini